Senin, 06 Juli 2015

Wayang Golek Ancala Setra Dalang:(KI Amidra Lepon) Kabupaten Subang




                                                     WAYANG GOLEK

                                                      ANCALA SETRA

                             Jl. Sukaasih, Kel. Karanganyar, Kec. Subang, 41211

                                                 KABUPATEN SUBANG 

                                               Dalang: Ki Amidra Lepon


You tube:

● www.yourepeat.com/watch/?v=MnEk7H80-Ts

● www.youtube.com/watch?v=MnEk7H80-Ts  

▶ 10:34www.youtube.com/watch?v=s__ifmOHUXc


             Wayang Golek adalah suatu seni tradisional sunda pertunjukan wayang yang terbuat dari boneka kayu, yang terutama sangat populer di wilayah Tanah Pasundan, Daerah penyebarannya terbentang luas dari Cirebon di sebelah timur sampai wilayah Banten di sebelah barat, bahkan di daerah Jawa Tengah yang berbatasan dengan Jawa Barat sering pula dipertunjukkan pergelaran Wayang Golek.Cepot atau Astrajingga dalam Wayang sunda.

Pengrajin wayang golekWayang adalah bentuk teater rakyat yang sangat populer, terutama di pulau Jawa dan Bali. Orang sering menghubungkan kata “wayang” dengan “bayang”, karena dilihat dari pertunjukan wayang kulit yang memakai layar, dimana muncul bayangan-bayangan. Di Jawa Barat, selain dikenal wayang kulit, yang paling populer adalah Wayang golek . Istilah golek dapat merujuk kepada dua makna, sebagai kata kerja kata golek bermakna 'mencari', sebagai kata bendagolek bermakna boneka kayu.[1] Berkenaan dengan wayang golek, ada dua macam diantaranya wayang golek papak (cepak) dan wayang golek purwa yang ada di daerah Sunda. Kecuali wayang orang yang merupakan bentuk seni tari-drama yang ditarikan manusia, kebanyakan bentuk kesenian wayang dimainkan oleh seorang dalang sebagai pemimpin pertunjukan yang sekaligus menyanyikan suluk, menyuarakan antawacana, mengatur gamelan mengatur lagu dan lain-lain.

Pola pagelaran

               Tokoh wayang Walangsungsang dan Rara Santang yang menyebarkan agamaIslam di Tanah SundaSebagaimana alur cerita pewayangan umumnya, dalam pertunjukan wayang golek juga biasanya memiliki lakon-lakon baik galur maupun carangan. Alur cerita dapat diambil dari cerita rakyat seperti penyebaran agama Islam oleh Walangsungsang dan Rara Santang maupun dari epik yang bersumber dari cerita Ramayana dan Mahabarata dengan menggunakan bahasa Sundadengan iringan gamelan Sunda (salendro), yang terdiri atas dua buah saron, sebuah peking, sebuah selentem, satu perangkat boning, satu perangkatboning rincik, satu perangkat kenong, sepasang gong (kempul dan goong), ditambah dengan seperangkat kendang (sebuah kendang Indung dan tiga buah kulanter), gambang dan rebab. Dalam pertunjukan wayang golek, lakon yang biasa dipertunjukan adalah lakon carangan. Hanya kadang-kadang saja dipertunjukan lakon galur. Hal ini seakan menjadi ukuran kepandaian para dalang menciptakan lakon carangan yang bagus dan menarik.
Pola pengadegan wayang golek adalah sebagai berikut;Tatalu, dalang dan sinden naik panggung, gending jejer/kawit, murwa, nyandra, suluk/kakawen, dan biantara;Babak unjal, paseban, dan bebegalan Nagara sejen, Patepah Perang gagal Panakawan/goro-goro Perang kembang, Perang raket Tutug. Salah satu fungsi wayang dalam masyarakat adalah ngaruat (ruwat), yaitu membersihkan dari kecelakaan (marabahaya). Beberapa orang yang diruwat (sukerta), antara lain:
Wunggal (anak tunggal)
Nanggung Bugang (seorang adik yang kakaknya meninggal dunia)
Suramba (empat orang putra)
Surambi (empat orang putri)
Pandawa (lima putra)
Pandawi (lima putri)
Talaga Tanggal Kausak (seorang putra dihapit putri)
Samudra hapit sindang (seorang putri dihapit dua orang putra),
dan sebagainya.

Sejarah perkembangan

Wayang Golek si CepotPada awal kemunculannya, kesenian wayang kayu lahir dan berkembang di wilayah pesisir utara pulau Jawa pada awal abad ke-17 dimana kerajaan Islam tertua di Pulau Jawa yaitu Kesultanan Demak tumbuh disana, dengan menggunakan Bahasa Jawa dalam dialognya. Menurut legenda yang berkembang, Sunan Kudus menggunakan bentuk wayang golek awal ini untuk menyebarkan Islam di masyarakat.Kesenian wayang golek berbahasa Sunda yang saat ini lebih dominan sendiri diperkirakan mulai berkembang di Jawa Barat pada masa ekspansi Kesultanan Mataram pada abad ke-17, meskipun sebenarnya beberapa pengaruh warisan budaya Hindu masih bertahan di beberapa tempat di Jawa Barat sebagai bekas wilayah Kerajaan Sunda Pajajaran. Pakem dan jalan cerita wayang golek sesuai dengan versi wayang kulit Jawa, terutama kisah wayang purwa (Ramayana dan Mahabharata), meskipun terdapat beberapa perbedaan, misalmya dalam penamaan tokoh-tokoh punakawan yang dikenal dalam versi Sundanya. Adapun kesenian wayang kayu berbahasa Jawa saat ini dapat dijumpai bentuk kontemporernya sebagai Wayang Menak di wilayah Kudus danWayang Cepak di wilayah Cirebon, meski popularitasnya tidak sebesar wayang golek purwa di wilayah Priangan.Pertunjukan seni wayang golek mulai mendapatkan bentuknya yang seperti sekarang sekitar abad ke-19. Saat itu kesenian wayang golek merupakan seni pertunjukan teater rakyat yang dipagelarkan di desa atau kota karesidenan. Selain berfungsi sebagai pelengkap upacara selamatan atau ruwatan, pertunjukan seni wayang golek juga menjadi tontonan dan hiburan dalam perhelatan tertentu.Sejak 1920-an, selama pertunjukan wayang golek diiringi oleh sinden.

Tokoh wayang golek yang lazim dijadikan cindera mata benda kerajinan adalah tokoh pasangan Rama dan Shinta, tokoh wayang terkenal seperti Arjuna, Srikandi, dan Krishna, serta tokoh Punakawan seperti Semar dan Cepot. Kerajinan wayang golek ini dijadikan sebagai dekorasi, hiasan atau benda pajangan interior ruangan. Adapun di zaman modern ini Wayang golek purna kreasi sudah mulai di kembangkan oleh para pengrajin wayang muda,yang tetap tidak menghilangkan pakem dari Wayang golek purwa.

Tokoh Wayang Golek

Perkembangan wayang golek pada dari abad 19 hingga abad ke 20 tidak lepas dari para Dalang yang terus mengembangkan seni tradisional ini, salah satunya Khayai Amidra lepon di Kabupaten  Subang, yang telah memberikan inovasi terhadap wayang golek agar bisa mengikuti perkembangan zaman, salah satu kreativitasnya yaitu si Cepot dimana di tangan dia kini wayang golek tidak hanya seni yang dikatakan kuno. tapi seni tradisional yang harus dikembangkan di era modern sekaang ini.


Oleh: Sukrisno Badi. S.Pd


Kh. Amidra L :

Sabtu, 04 Juli 2015

SUBANG: SD NEGERI MANASUKA juli 2015

Tim Guru kreatif, SD Negeri Manasuka Kab. Subang

Pembelajaran kerasi seni degung di SDN MANASUKA juli 2015

Oleh: Sukrisno Badi, S.Pd

SUBANG, SUKRISNO BADI- Kendati tidak semua sekolah menerapkannya namun sejumlah sekolah dasar Manasuka Kab. Subang serius mengadakan latihan Degung. Latihan itu untuk membangun pelestarian budaya beserta membangunya minat dan bakat siswa siswi daram berkreasi seni degung, dimana seni degung ini  akan menjadi agenda tahunan saat menjelang akhir kenaikan dan perpisahan di SD Negeri Manasuka di Kab Subang. Kegiatan tersebut berlangsung di sekolah tersebut.
Degung adalah salah satu genre musik yang berkembang di daerah Sunda. Menurut informasi seni Degung berasal dari kaum elit atau priyayi (bangsawan Sunda). Terlepas dari hal itu benar atau tidak musik ini lebih menyoroti aspek musikal, karena  tulisan-tulisan mengenai degung yang dilihat dari sudut historis dan lain-lain sudah terlalu banyak, Akan tetapi jika membahas perkembangan secara musikal masih langka, dampaknya aspek kesadaran mengapresiasi serta mengkritisi musik degung baik oleh senimannya sendiri maupun masyarakat luas belum begitu memadai. 
Atin Surelawatin,S.Pd,.MM.Pd. -Kepala sekolah SDN  Manasuka, menuturkan, Kesenian ini mengalami kemandegan, artinya sedikit sekali para seniman melahirkan karya-karya baru yang berakar dari musik degung kecuali arah perkembangannya menuju pada komoditi budaya pop.ucap yang juga sebagai motivator terselenggaranya latihan degung itu. Lanjutnya, Degung merupakan salah satu genre musik di Sunda yang diberi perhatian khusus oleh masyarakatnya, umumnya masyarakat Sunda.
Menurut sukrisno badi, Degung sudah mengalami perkembangan serta perubahan akibat pengaruh dari seni lainnya. Sehingga grup-grup seni Degung jarang sekali mementaskan karya-karya Degung Klasik dikarenakan beberapa alasan seperti, Karya Degung Klasik memiliki bentuk serta struktur tertentu dan untuk dapat memainkannya mesti mempelajarinya melalui notasi atau berguru secara lisan pada orang ahli, serta pada masa itu Degung Klasik masih sangat jarang serta belum banyak diproduksi secara komersial. tukasnya. "Maka sudah selayaknya Degung bisa di pelihara dengan baik serta di pelajari dengan konsisten dan guru-guru yang sekarang ada merupakan busur dari kepanjangan Degung itu sendiri sehingga bisa di tularka kepada anak didiknya.
kreasi musik degung saat ini sangat berwarna karena itu beberapa gaya dari lantunan degung masih bagus jika di perdengarkan. "Dari beberapa kreasi yang pernah diciptakan, muncul beberapa seniman yang sampai sekarang ini masih eksis dalam berkreasi musik degung,maka saya pun sangat antusias mengikuti hal ini.

Manfaat kunyit 2015

Manfaat Kunyit 2015

Rimpang KunyitKunyit yang dikenal dalam bahasa latinnya sebagai Curcuma domestica, Vhal. Merupakan suku tumbuhan atau Familia dari Zingiberaceae merupakan tunbuhan atau rempah rempah yang berasal dari India. Kunyit ini memiliki nama panggilan yang berbeda ditiap daerah contohnya Saffron (inggris), Kurkuma (Belanda),Koneng (Sunda), Kunir (Jawa), Konyet (Madura). Kunyit dapat tumbuh hampir diseluruh pulau jawa. Selain itu biasanya juga tumbuh liar disekitar semak semak hutan jati. Namun dengan banyaknya permntaan akan kebutuhan makanya kunyit sekarang banyak dibudidayakan menjadi tumbuhan terna. 

Ciri - ciri Tumbuhan Kunyit

Tumbuhan KunyitBisa kita lihat daunnya mirip seperti daun pisang hanya saja ukurannya lebih kecil. Jadinya kaya tumbuhan jenis pisang - pisangan.Daunnya berwarna hijauBatang dan helaian daunnya berbentuk bulat telurLuar kunyitnya berwarna coklat kejinggaandan dalamnya sendiri berwarna kuning, merah, jingga

Jenis - Jenis Kunyit

1. Kunyit KuningKunyit KuningMerupakan kunyit yang sering sekali dipergunakan dan mudah dijumpai. Kunyit ini pulalah yang biasa dijadikan sebagai bahan bumbu masakan untuk menambah rasa khas pada masakan. Contohnya saja kuning ini sering dipakai untuk membuat nasi kuning yang khas dan enak sekali rasanya.2. Kunyit PutihKunyit PutihKunyit putih ini umumnya memilki daging yang berwarna putih. Maka dari itulah sering disebut sebagai kunyit putih. Kunyit putih tidak termasuk kedalam keturunan curcumae karena memiliki warna yang putih. Maka dari itu ciri khasnya berwarna putih dan transparan. Kunyit putih sering juga disebut sebagai temu rapet atau temu putri.3. Kunyit MerahKunyit MerahSebenarnya kunyit merah hampir sama dengan kunyit kuning hanya saja warnanya lenig kemerah merahan. Kunyit ini juga biasa dipakai sebagai bumbu dapur. dan dapat mengobati berbagai penyakit baik ringan ataupun berat.4. Kunyit HitamKunyit HitamKunyit hitam merupakan salah satu tumbuhan yang sangat langka sekali sehingga sangat sulit untuk mencari saat ini. Kunyit ini sangat banyak sekali peminatnya karena bisa mengobati kista dan juga bisa membuat kita menjadi awet muda. Nah kunyit satu ini tuh biasanya sering dikait - kaitkan dengan hal mistik. Kunyit hitam pada dasarnya memiliki bentuk yang sama seperti kunyit pada umumnya hanya saja daginggnya berwarna biru kehitaman atau ungu kehitaman.

Kandungan dalam Kunyit

Minyak Atsiri PatiZat PahitResimSelulosaMineralKurkumin

Khasiat Kunyit Untuk Kesehatan

Kunyit memiliki banyak sekali khasiat untuk menjaga tubuh kita menjadi tetap sehat. Selain itu kunyit juga dipercaya bisa mengobati berbagai penyakit dari penyakit yang ringan hingga penyakit berat. ini dia beberapa penyakit yang bisa diobati dengan mengkonsumsi kunyit.Diabetes MellitusTifusUsus BuntuDisentriSakit KeputihanHaid tidak lancarPerut mules pada saat haidMembantu memperlancar ASIMampu membantu memperlancar saat persalinanMenyapih bayiCangkrang (waterproken)AmandelBerak LendirMorbiliSakit PerutPerut MualPerut MulasPerut KembungDiareMaagSembelitSusah untuk buang air besarSakit KepalaSariawanMabuk KendaraanSakit karena gigi berlubangPenambah darahMembersihkan darahMenambah Nafsu MakanEksimMengobati bisulMengobati borok atau korengMengobati bengkak karena disengant oleh serangga atau bulu ulatKurap Gatal - gatal

Khasiat Kunyit untuk Kecantikan

Menghilangkan Noda bekas jerawatMembuat kulit menjadi lebis halusBisa membuat kulit telihat lebih kencang dan awet mudaMengobati JerawatMengobati kulit berminyak karena bisa mengurangi produksi miyak berlebih pada kulitMenyamarkan kerutanMencegah terjadinya penuaan diniMengurangi bulu pada kulitMengatasi Rambut RontokMengatasi rambut berketombeMembantu mengangkat sel - sel kulit matiBisa menghaluskan kulit tumit dan sikuBisa dijadikan sebagai pewarna rambut yang alamiMelembabkan kulit yang keringMembuat kulit gelap menjadi lebih cerah dan putih.Ternyata kunyit banyak sekali ya manfaatnya untuk mengobati berbagai macam penyakit dan bisa membuat anda menjadi lebih cantik. Cobalah untuk mengkonsumsi kunyit setiap pagi atau sebelum tidur. Anda bisa membuatnya menjadi sebuah resep obat herbal alami untuk mencegah datangnya penyakit dan mengobati penyakit yang sedang anda derita.Nah untuk saat ini selesai deh mengenai 50 Manfaat Kunyit untuk Kesehatan dan Kecantikan.Mungkin dipostingan lainnya saya akan membuat beberapa cara membuat resep jamu dari kunyit ini. Agar anda tidak perlu jauh jauh mencari orang yng jualan jamu.Termakasi telah menyimak artikel ini hingga selesai. Jangan lupa ya untuk laike dan share artikel ini supaya anda bisa berbagi pada tenam - teman yang belum tau mengenai hal ini. Jika ada yang membuat anda penasaran silahkan tanyakan dikolom komentar. Nantikan pula tips - tips kesehatandan kecantikan lainnya.

Oleh: Sukrisno badi, S.Pd

Contoh propsal skripsi, Fenomena kenakalan remaja dan pengaruhnya pada karakter siswa di sekolah

Oleh: sukrisno badi, S.Pd

proposal skripsi fenomena kenakalan remaja (juvenile delinkuency sosial )

JUDUL SKRIPSI : “FENOMENA KENAKALAN REMAJA DAN PENGARUHNYAH PADA KARAKTER SISWA” (Studi Kasus di SMP Negeri Subang)”.

LATAR BELAKANG
Fenomena kenakalan remaja (juvenile delinquency) adalah merupakan masalah yang sangat penting dan menarik untuk dibahas. Karena, seseorang yang namanya remaja (juvenile) yang merupakan bagian dari generasi muda adalah aset Nasional dan merupakan tumpuhan harapan bagi masa depan bangsa dan Negara serta agama. Untuk mewujudkan semuanya dan demi kejayaan bangsa dan Negara serta agama kita ini, maka sudah tentu semestinya ini adalah merupakan kewajiban dan tugas kita semua baik orang tua, pendidik pemerintah untuk mempersiapkan generasi muda menjadi generasi yang tangguh dan berwawasan atau berpengetahuan yang luas dengan jalan membimbing dan menjadikan mereka semua sehingga menjadi warga Negara yang baik dan bertanggung jawab secara moral. Namun dengan proses pembimbingan dan mengarahkan generasi muda yang tangguh dan memiliki wawasan atau pengetahuan yang luas saja tidaklah cukup rasanya, akan tetapi semuanya haruslah di lengkapi dengan adanya penanaman jiwa keberagamaan yang tinggi. Dan berkaitan dengan hal ini maka Winarno Surakhmad mengatakan:“Adalah suatu fakta di dalam sejarah pembangunan umat yang akan memelihara keberlangsungan hidupnya untuk senantiasa menyerahkan dan mempercayakan hidupnya di dalam tangan generasi yang lebih muda. Generasi muda itulah yang kemudian memikul tanggung jawab untuk tidak saja memelihara kelangsungan hidup umatnya tetapi juga meningkatkan harkat hidup tersebut. Apabila generasi muda yang seharusnya menerima tugas penulisan sejarah bangsanya tidak memiliki kesiapan dan kemampuan yang diperlukan oleh kehidupan bangsa itu, niscaya berlangsung kearah kegersangan menuju kepada kekerdilan dan keterpurukan yang akhirnya sampai pada kehancuran. Karna itu, kedudukan angkatan muda dalam suatu masyarakat adalah vital bagi masyarakat itu.jika kita lihat pendapat di atas mengandung arti bahwa tanggung jawab dari generasi muda (remaja) di masa yang akan datang sangatlah berat, yaitu mempertahankan kelangsungan hidup dan meningkatkan harkat hidup umat manusia. Untuk itu adanya upaya-upaya pendidikan dan pembinaan moral (akhlak) terhadap remaja sebagai generasi penerus suatu bangsa sangatlah wajar dan mutlak diperlukan dengan kepribadian yang memiliki budi pekerti dan akhlak yang mulia sebagai bekal hidup dimasa yang akan datang. Yang sudah pasti tantangan dan hambatan untuk membangun sebuah kemajuan atau peradapan baru lebih besar dari saat ini. Sebab apabila dari pribadi generasi muda telah memiliki budi pekerti dan akhlak yang mulia, maka keberlangsungan hidup suatu bangsa akan dapat di pertahankan. Namun sebaliknya, apabila para remaja memiliki akhlak yang rendah atau rusak, maka akan terjadilah kerusakan terhadap keberlangsungan hidup bangsa itu. Setiap orang menyadari bahwa harapan di masa yang akan datang terletak pada putra putrinya, sehingga hampir setiap orang berkeinginan agar putra putrinya kelak menjadi orang yang berguna. Oleh karna itu, perlu pembinaan yang terarah bagi putra putrinya sebagai generasi penerus bangsa, sehingga mereka dapat memenuhi harapan yang di cita-citakan. Pembinaan dan pengembangan generasi muda dilakukan secara nasional, menyeluruh dan terpadu. Pembinaan dan pengembangan generasi muda merupakan tanggung jawab bersama antara guru, keluarga, masyarakat, pemuda dan pemerintah serta di tunjukkan untuk meningkatkan kualitas generasi,muda.Namun kenyataan telah menunjukkan bahwa perubahan zaman di Era Globalisasi yang ditandai dengan kemajuan (IPTEK) ilmu pengetahuan dan teknologi selalu mengakibatkan perubahan sosial, dengan semakin canggihnya teknologi komunikasi, transportasi dan sistem informasi membuat perubahan masyarakat semakin melaju dengan cepat. Dalam menghadapi situasi yang demikian remaja sering kali memiliki jiwa yang lebih sensitif, yang pada akhirnya tidak sedikit para remaja yang terjerumus ke hal-hal yang bertentangan dengan nilai-nilai moral, norma agama, norma sosial serta norma hidup dimasyarakat oleh karena itu remaja akan cenderung mempunyai tingkah laku yang tidak wajar dalam arti melakukan tindakkan yang tidak pantas.Prof. Dr.Zakiyah Daradjat menyatakan: Di negara kita persoalan ini sangat menarik perhatian, kita dengar anak belasan tahun berbuat jahat (dursila), menganggu ketentraman umum misalnya: mabuk-mabukan, kebut kebutan dan main-main dengan wanita. Apakah yang menimbulkan kenakalan remaja tersebut? Barangkali jawaban pertanyaan inilah yang dapat dipakai sebagai landasan berpijak untuk menemukan berbagai aternatif pemecahannya. Dalam bukunnya “Kesehatan Mental” mengemukakan beberapa faktor yang menyebabkan timbulnya kenakalan remaja adalah sebagai berikut: (Kurang pendidikan, Kurang pengertian orang tua tentang pendidikan, Kurang teraturnya pengisian waktu, Tidak stabilnya keadaan sosial, politik dan ekonomi, Banyaknya film dan buku-buku bacaan yang tidak baik, Menyusutnya moral dan mental orang dewasa, Pendidikan dalam sekolah yang kurang baik, Kurangnya perhatian masyarakat dalam pendidikan anak).Adapun gejala-gejala kenakalan remaja atau siswa yang di lakukan di sekolah jenisnya bermacam-macam, dan bisa di golongkan kedalam bentuk kenakalan yang berbentuk kenakalan ringan. Adapun bentuk dan jenis kenakalan ringana adalah: (Tidak patuh kepada orang tua dan guru, Lari atau bolos dari sekolah, Sering berkelahi, Cara berpakaian yang tidak sopan)Meskipun kenakalan yang terjadi masih dalam bentuk kenakalan yang ringan hal itu sudah termasuk dalam kurangnya penghayatan dan pemahaman terhadap nilai-nilai pancasila dalam pendidikan kewarganegaraan yang di ajarkan oleh guru. Dan hal itu merupakan sifat yang tercela dan tidak mencerminkan etika ajaran yang baik. Beberapa faktor penyebab kenakalan remaja (juvenile delinquency) yang tampak dalam kutipan di atas dapat diamati bahwa faktor-faktor tersebut bersumber pada tiga keadaan yang terjadi dalam lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat sosial. Oleh karna itu upaya untuk mengatasinya merupakan tanggung jawab bersama antara orang tua, guru di sekolah dan masyarakat sosial. Kegiatan pendidikan di sekolah, sampai saat ini masih merupakan wahana sentral dalam mengatasi berbagai bentuk kenakalan remaja yang terjadi. Oleh karna itu segala apa yang terjadi dalam lingkungan di luar sekolah, senantiasa mengambil tolak ukur aktivitas pendidikan dan pembelajaran sekolah. Hal seperti ini cukup disadari oleh para guru dan pengelolah lembaga pendidikan, dan mereka melakukan berbagai upaya untuk mengantisipasi dan memaksimalkan kasus-kasus yang terjadi akibat kenakalan siswanya melalui penerapan tata tertib pembelajaran moral, agama dan norma-norma susila lainnya. Oleh karma itu, kedudukan guru terutama Guru pendidikan kewarganegaraan (Pkn) memiliki peran yang sangat penting dalam turut serta mengatasi terjadinya kenakalan siswanya, sebab guru Pkn adalah merupakan sosok yang bertanggung jawab langsung terhadap pembinaan moral dan menanamkan norma hukum tentang baik buruk serta tanggung jawab seseorang atas segala tindakan kenakalan yang dilakukan ramaja (siswa dan siswi baik di kalanga sekolah dan lingkungan social. Mengingat betapa pentingnya peranan remaja sebagai generasi muda bagi masa depan bangsa. Maka masalah tersebut mendorong peneliti untuk melakukan penelitian terhadap remaja yang masih mempunyai status siswa. Dengan demikian peneliti dapat melihat lebih dekat terhadap kehidupan remaja, khususnya remaja atau siswa yang pernah atau telibat kenakalan.

IDENTIFIKASI MASALAH
Bertitik tolak dari latar belakang masalah, agar nantinya lebih terarah dalam hal penulisan maka penulis mengidentifikasikan masalah sebagai berikut:
1. Apakah terdapat perbedaan latar belakang sosial anak nakal di bandingkan dengan anak biasa?
2. Bagaimana karakter anak nakal di bandingkan anak biasa yang mencakup aspek kepribadianya?
3. Faktor apa saja yang melatar belakangi timbulnya kenakalan remaja di sekolah?
4.Adakah hubungan anak nakal dan anak biasa dengan karakternya secara pribadi?

VARIABLE PENELITIAN
Variable merupakan sesuatu yang penting untuk di perhatikan dalam penelitian. Suharsimi arikunto (1997;99) merupakan pariable adalah gejala yang bervariasi, yang menjadi objek penelitian biasanya dalam penelitian terdapat pariable penyebab (indevenden variable) atau variable bebas dengan tanda X dan variable akibat dengan (dependen variable) atau variable terkait dengan tanda Y.Bila dikaitkan dengan judul : “ Fenomena kenakalan remaja dan pengaruhnya pada karakter siswa di sekolah”. Penelitian ini dapat di tentukan variablenya sebagai berikut :Kenakalan remaja sebagai Variable bebas X (indevendent variable) dalam penelitian ini adapun yang menjadi indikatornya adalah : (Hubungan anak dengan hiburamya, Hubungan anak dan sekolah, Hubungan anak dan agama (spiritual), Hubungan anak dan norma social).Karakter siswa sebagai variable terikat Y (dependent variable) dalam penelitian ini adapun yang menjadi indikatornya adalah : (Cinta tuhan dan segenap ciptaanya, Kemandirian dan tanggungjawab, Kejujuran/amanah, bijaksana, Hormat dan santun, Darmawan, suka menolong, gotongroyong, Percaya diri, kretif dan ekerja keras, Kepemimpinan dan keadilan, Baik dan rendah hati, Toleransi dan rendah hati.

E. TUJUAN PENELITIA
Secara umum penelitian ini untuk meneggali, mengkaji dan mengetahui tentang juvenile delinkuent (kenakalan remaja) di sekolah, secara khusus yang menjadi tujuan penelitian adalah:Apakah terdapat perbedaan latar belakang sosial anak nakal di bandingkan dengan anak biasa?Bagaimana karakter anak nakal di bandingkan anak biasa yang mencakup aspek kepribadianya?Faktor apa yang melatar belakangi timbulnya kenakalan remaja di sekolah?Adakah hubungan anak nakal dan anak biasa dengan karakternya secara pribadi?

F. KEGUNAAN PENELITIAN
Kualitas serta kapasitas suatu penelitian dapat dilihat dari segi kegunaan yang diberikan dari hasil penelitian. Dengan diadakan penelitian ini, maka diharapkan dapat bermanfaat baik bagi ilmu pengetahuan maupun bagi masyarakat umum.Adapun kegunaan yang ingin dicapai oleh penulis dalam penelitian yang dituangkan dalam bentuk skripsi ini mencakup kegunaan secara teoritis dan kegunaan secara praktis, sebagai berikut:kegunaan secara teoritisMelalui penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan temuan - temuan baru yang akan berguna bagi perkembangan disiplin ilmu pendidikan kewarganegaraan, serta menambah wawasan pengetahuan khususnya tentang fenomena kenakalan remaja dan pengaruhnya pada karakter siswa.kegunaan secara praktispenelitian ini diharapakan dapat bermanfaat bagi penulis sebagai bekal calon seorang pendidik pada bidang mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan sehingga diharapkan penelitian ini dapat menambah bahan kajian untuk pengembangan yang lebih mendalam dan lebih luas dimasa yang akan datang.Pendidik memberikan bahan pertimbangan bagi para pendidik khususnya bagi para pendidik pada mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan dalam perkembangan moral remaja.Sekolahmemberikan bahan pertimbangan bagi sekolah bahwa selain mencetak peserta didik yang berprestasi baik namun peserta didik juga harus dibekali dengan bekal moral yang baik, agar kelak ketika terjun dimasyarakat memiliki moral yang baikBagi Orang tua :Agar dapat mengembangkan fungsi dan perannya sebagai sosial kontrol terhadap setiap masalah yang timbul dalam masyarakat, khususnya dalam masalah kenakalan remaja.Universitas Pendidikan Indonesia Memberikan wawasan ilmiah khususnya bagi jurusan pendidikan kewarganegaraan (PKn) mengenai fenomena kenakalan remaja dan pengaruhnya pada karakter siswaG.

TINJAUAN TEORETIS
a. Tinjauan Tentang Kecenderungan Kenakalan Remaja Pengertian Kenakalan Remaja (juvenile delinquency)kenakalan remaja biasa di sebut dengan masalah juvenile berasal dari bahasa latin juvenilis, yang artinya anak-anak, anak muda, cirri-ciri karakteristik pada masa muda, sifat-sifat khas pada periode remaja, sedangkan delinquent berasal dari bahasa latin “delinquere” yang berarti terabaikan, mengabaikan,yang kemudian diperluas artinya menjadi jahat, nakal, anti sosial, kriminal, pelanggaran aturan, pembuat rebut, pengacau peneror, durjana dan lain sebagainya. Juvenile delinquency atau kenakalan remaja adalah prilaku jahat (dursila) atau kenakalan anak-anak muda merupakan gejala sakit (patologis) secara sosial pada anak-anak dan remaja yang di sebabkan oleh satu bentuk pengabaian sosial, sehingga mereka mengembangkan bentuk perilaku yang menyimpang. Istilah kenakalan remaja mengacu pada suatu rentang yang luas, dari tingkah laku yang tidak dapat diterima oleh sosial sampai pelanggaran setatus hingga tindak keriminal. (kartono, 2003).Menurut Simanjuntak kenakalan remaja adalah perbuatan dan tingkah laku yang merupakan perkosaan terhadap norma hukum dan pelanggaran-pelanggaran terhadap kesusilaan yang dilakukan oleh para Juvenile Deliquents.Mussen dkk (1994), mendefinisikan kenakalan remaja sebagai prilaku yang melanggar hukum atau kejahatan yang biasanya dilakukan oleh anak remaja yang berusia 16-18 tahun, jika perbuatan ini dilakukan oleh orang remaja maka akan mendapat sanksi hukum. Hurloch (1973) juga menyatakan kenakalan remaja adalah tindakan pelanggaran hukum yang di lakukan oleh remaja, dimana tindakan tersebut membuat seseorang individu yang melakukanya masuk penjara. Sama halnya dengan Conger (1976) & Dusek (1977) mendefinisikan kenakalan remaja sebagai satuan kenakalan yang di lakukan oleh seseorang induvidu yang berumur dari bawah umur 16-18 tahun yang melakukan prilaku yang dapat dikenai sanksi atau hukuman. Menurut Hurlock (1981) remaja adalah mereka yang berada pada usia 12-18 tahun. Monks, dkk (2000) memberi batasan usia remaja adalah 12-21 tahun. Menurut Stanley Hall (dalam Santrock, 2003) usia remaja berada pada rentang 12-23 tahun. Berdasarkan batasan-batasan yang diberikan para ahli, bisa dilihat bahwa mulainya masa remaja relatif sama, tetapi berakhirnya masa remaja sangat bervariasi. Bahkan ada yang dikenal juga dengan istilah remaja yang diperpanjang, dan remaja yang di perpendek.Secara umum merka di anggap ada dalam satu periode transisi dengan tingkah laku anti sosial yang potensial,di sertai dengan banyak pergolakan hati atau kekisruhan batin pada fase-fase remaja dan adolesens. Maka segala kejahatan dan keberandalan yang muncul itu merupakan akibat dari prosese perkembangan pribadi anak yang mengandung unsure dan usaha :Kedewasaan seksual;Pencarian suatu identitas kedewasaan (Erikson, 1962);Adanya ambisi materil yang tidak terkendali;Kekurangan atau tidak adanya disiplin diriFaktor - Faktor Yang Mempengaruhi Kecenderungan Kenakalan RemajaFaktor-faktor kenakalan remaja menurut Santrock, (1996) lebih rinci di jelaskan sebagai berikut :IdentitasMenurut teori perkembangan yang dikemukakan oleh Erikson (dalam Santrock, 1996) masa remaja ada pada tahap di mana krisis identitas versus difusi identitas harus di atasi. Perubahan biologis dan sosial memungkinkan terjadinya dua bentuk integrasi terjadi pada kepribadian remaja: (1) terbentuknya perasaan akan konsistensi dalam kehidupannya dan (2) tercapainya identitas peran, kurang lebih dengan cara menggabungkan motivasi, nilai-nilai, kemampuan dan gaya yang dimiliki remaja dengan peran yang dituntut dari remaja. Erikson percaya bahwa delinkuensi pada remaja terutama ditandai dengan kegagalan remaja untuk mencapai integrasi yang kedua, yang melibatkan aspek-aspek peran identitas. Ia mengatakan bahwa remaja yang memiliki masa balita, masa kanak-kanak atau masa remaja yang membatasi mereka dari berbagai peranan sosial yang dapat diterima atau yang membuat mereka merasa tidak mampu memenuhi tuntutan yang dibebankan pada mereka, mungkin akan memiliki perkembangan identitas yang negatif. Beberapa dari remaja ini mungkin akan mengambil bagian dalam tindak kenakalan, oleh karena itu bagi Erikson, kenakalan adalah suatu upaya untuk membentuk suatu identitas, walaupun identitas tersebut negatif.Kontrol diriKenakalan remaja juga dapat digambarkan sebagai kegagalan untuk mengembangkan kontrol diri yang cukup dalam hal tingkah laku. Beberapa anak gagal dalam mengembangkan kontrol diri yang esensial yang sudah dimiliki orang lain selama proses pertumbuhan. Kebanyakan remaja telah mempelajari perbedaan antara tingkah laku yang dapat diterima dan tingkah laku yang tidak dapat diterima, namun remaja yang melakukan kenakalan tidak mengenali hal ini. Mereka mungkin gagal membedakan tingkah laku yang dapat diterima dan yang tidak dapat diterima, atau mungkin mereka sebenarnya sudah mengetahui perbedaan antara keduanya namun gagal mengembangkan kontrol yang memadai dalam menggunakan perbedaan itu untuk membimbing tingkah laku mereka. Hasil penelitian yang dilakukan baru-baru ini Santrock (1996) menunjukkan bahwa ternyata kontrol diri mempunyai peranan penting dalam kenakalan remaja. Pola asuh orangtua yang efektif di masa kanak-kanak (penerapan strategi yang konsisten, berpusat pada anak dan tidak aversif) berhubungan dengan dicapainya pengaturan diri oleh anak. Selanjutnya, dengan memiliki ketrampilan ini sebagai atribut internal akan berpengaruh pada menurunnya tingkat kenakalan remaja.UsiaMunculnya tingkah laku anti sosial di usia dini berhubungan dengan penyerangan serius nantinya di masa remaja, namun demikian tidak semua anak yang bertingkah laku seperti ini nantinya akan menjadi pelaku kenakalan, seperti hasil penelitian dari McCord (dalam Kartono, 2003) yang menunjukkan bahwa pada usia dewasa, mayoritas remaja nakal tipe terisolir meninggalkan tingkah laku kriminalnya. Paling sedikit 60 % dari mereka menghentikan perbuatannya pada usia 21 sampai 23 tahun.Jenis kelaminRemaja laki- laki lebih banyak melakukan tingkah laku anti sosial daripada perempuan. Menurut catatan kepolisian Kartono (2003) pada umumnya jumlah remaja laki- laki yang melakukan kejahatan dalam kelompok gang diperkirakan 50 kali lipat daripada gang remaja perempuan.Harapan terhadap pendidikan dan nilai-nilai di sekolahRemaja yang menjadi pelaku kenakalan seringkali memiliki harapan yang rendah terhadap pendidikan di sekolah. Mereka merasa bahwa sekolah tidak begitu bermanfaat untuk kehidupannya sehingga biasanya nilai-nilai mereka terhadap sekolah cenderung rendah. Mereka tidak mempunyai motivasi untuk sekolah. Riset yang dilakukan oleh Janet Chang dan Thao N. Lee (2005) mengenai pengaruh orangtua, kenakalan teman sebaya, dan sikap sekolah terhadap prestasi akademik siswa di Cina, Kamboja, Laos, dan remaja Vietnam menunjukkan bahwa faktor yang berkenaan dengan orangtua secara umum tidak mendukung banyak, sedangkan sikap sekolah ternyata dapat menjembatani hubungan antara kenakalan teman sebaya dan prestasi akademik.Proses keluargaFaktor keluarga sangat berpengaruh terhadap timbulnya kenakalan remaja. Kurangnya dukungan keluarga seperti kurangnya perhatian orangtua terhadap aktivitas anak, kurangnya penerapan disiplin yang efektif, kurangnya kasih sayang orangtua dapat menjadi pemicu timbulnya kenakalan remaja. Penelitian yang dilakukan oleh Gerald Patterson dan rekan-rekannya (dalam Santrock, 1996) menunjukkan bahwa pengawasan orang tua yang tidak memadai terhadap keberadaan remaja dan penerapan disiplin yang tidak efektif dan tidak sesua i merupakan faktor keluarga yang penting dalam menentukan munculnya kenakalan remaja. Perselisihan dalam keluarga atau stress yang dialami keluarga juga berhubungan dengan kenakalan. Faktor genetik juga termasuk pemicu timbulnya kenakalan remaja, meskipun persentasenya tidak begitu besar.Pengaruh teman sebayaMemiliki teman-teman sebaya yang melakukan kenakalan meningkatkan risiko remaja untuk menjadi nakal. Pada sebuah penelitian Santrock (1996) terhadap 500 pelaku kenakalan dan 500 remaja yang tidak melakukan kenakalan di Boston, ditemukan persentase kenakalan yang lebih tinggi pada remaja yang memiliki hubungan reguler dengan teman sebaya yang melakukan kenakalan.Kelas sosial ekonomiAda kecenderungan bahwa pelaku kenakalan lebih banyak berasal dari kelas sosial ekonomi yang lebih rendah dengan perbandingan jumlah remaja nakal di antara daerah perkampungan miskin yang rawan dengan daerah yang memiliki banyak privilege diperkirakan 50 : 1 (Kartono, 2003). Hal ini disebabkan kurangnya kesempatan remaja dari kelas sosial rendah untuk mengembangkan ketrampilan yang diterima oleh masyarakat. Mereka mungkin saja merasa bahwa mereka akan mendapatkan perhatian dan status dengan cara melakukan tindakan anti sosial. Menjadi “tangguh” dan “maskulin” adalah contoh status yang tinggi bagi remaja dari kelas sosial yang lebih rendah, dan status seperti ini sering ditentukan oleh keberhasilan remaja dalam melakukan kenakalan dan berhasil meloloskan diri setelah melakukan kenakalan.Kualitas lingkungan sekitar tempat tinggalKomunitas juga dapat berperan serta dalam memunculkan kenakalan remaja. Masyarakat dengan tingkat kriminalitas tinggi memungkinkan remaja mengamati berbagai model yang melakukan aktivitas kriminal dan memperoleh hasil atau penghargaan atas aktivitas kriminal mereka. Masyarakat seperti ini sering ditandai dengan kemiskinan, pengangguran, dan perasaan tersisih dari kaum kelas menengah. Kualitas sekolah, pendanaan pendidikan, dan aktivitas lingkungan yang terorganisir adalah faktor- faktor lain dalam masyarakat yang juga berhubungan dengan kenakalan remaja.Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa faktor yang paling berperan menyebabkan timbulnya kecenderungan kenakalan remaja adalah factor keluarga yang kurang harmonis dan faktor lingkungan terutama teman sebaya yang kurang baik, karena pada masa ini remaja mulai bergerak meninggalkan rumah dan menuju teman sebaya, sehingga minat, nilai, dan norma yang ditanamkan oleh kelompok lebih menentukan perilaku remaja dibandingkan dengan norma, nilai yang ada dalam keluarga dan masyarakat.Pengertian KarakterMenurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1988), istilah “karakter” diartikan sebagai sifat - sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dengan yang membedakan seseorang dengan yang lain, tabiat atau watak.Sedangkan menurut Lickona dalam Sapriya (2007) mengemukakan bahwa:Karakter dikonsepsikan memiliki tiga bidang yang saling terkait yakni Moral Knowing, Moral Feeling,dan Moral Behavior. Oleh karena itu, karakter yang baik mengandung tiga kompetensi, yakni mengetahui hal yang baik (Knowing to good) ada keinginan terhadap hal yang baik (Desiring the good), dan melakukan hal yang baik (Doing the good) sehingga pada gilirannya ia menjadi kebiasaan berpikir (habits of the mind), kebiasaan hati (habits of heart) dan kebiasaan bertindak (habits of action).Menurut Jarolimek (1990: 53-57), sering disamakan dengan pendidikan budi pekerti . seseorang dapat dikatakan berkarakter atau berwatak jika telah berhasil menyerap nilai dan keyakinan yang dikehendaki masyarakat serta digunakan sebagai kekuatan moral dalam hidupnya.Karakter adalah alasan-alasan yang disadari atau tidak disadari mengapa seseorang menunjukkan perilaku tertentu. Selanjutnya Freud memaknai karakter sebagai sistem upaya yang melandasi perilaku. Dengan pengertian ini dapat dijelaskan bahwa karakter bangsa adalah alasan-alasan yang disadari atau tidak disadari yang menjadi pedoman perilaku seseorang sebagai bangsa. Dengan kata lain nation character adalah jiwa dan prinsip spiritual yang menjadi sebuah ikatan bersama baik dalam hal kebersamaan maupun dalam hal pengorbanan sebagai sebuah bangsa. Adapun sumber dari nilai-nilai karakter bangsa adalah nilai-nilai yang terkandung pada Pancasila.

H. METODOLOGI PENELITIAN
Metode PenelitianMenurut jenisnya penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analisis dimana peneliti harus mengunakan diri mereka sebagai instrument, mengikuti data. Dalam berupaya mencapai wawasan imajinatif kedalam dunia Respoden, peneliti diharapkan fleksibel dan reflektif tetapi tetap mengambil jarak.Pada hakekatnya penelitian deskrptif ini digunakan karna beberapa pertimbangan antara lain: pertama, menyesuaikan metode deskriftif lebih muda apabila berhadapan dengan kenyataan ganda; kedua, metode ini menyajikan secara langsuang hakekat hubungan antara peneliti dan responden; ketiga, metode ini lebih peka dan lebih dapat menyesuaikan diri dengan banyak penajaman, pengaruh bersama dari terhadap pola-pola yang dihadapi.Adapun pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan Studi Kasus (case study) yaitu suatu penelitian yang dilakukan secara intensif, terinci dan mendalam terhadap suatu organisasi, lembaga atau gejala tertentu.Sedangkan menurut Deddy Mulyana, Studi kasus adalah uraian dan penjelasan komprehensif mengenai berbagai aspek seorang individu, suatu kelompok, suatu organisasi (komunitas), suatu program, atau suatu situasi sosial. Oleh karna itu, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan suatu gambaran yang utuh dan terorganisasi dengan baik tentang komponen-komponen tertentu, sehingga dapat memberikan kevalidan hasil penelitian.Subyek PenelitianDalam penelitian ini yang di jadikan objek penelitian adalah di Sekolah SMP Negri  subang. Peneliti mengambil objek penelitian di sekolah SMP negri Subang karena sangat menarik untuk di teliti. sebatas pengetahuan peneliti, peneliti sering kali melihat para siswa nongkrong-nongkrong di jembatan pada waktu jam-jam sekolah. Maka peneliti ingin melihat lebih dekat aktifitas siswa serta kenakalan-kenakalan apa saja yang dilakukan siswa di sekolah maupun di luar sekolah, dan faktor atau latar belakang apa yang mempengaruhinya. Adapun yang menjadi subyek penelitian di isini adalah :Para siswa-siswi (remaja) SMP Negeri SubangPara Guru, Khususnya Guru BK SMP Negri  SubangKepala sekolah SMP Negri  SubangMetode Penelitian dan Alat Pengumpulan DataUntuk memperoleh data yang berkaitan dengan pembahasan skripsi ini maka peneliti mengunakan beberapa teknik pengumpulan data sebagai berikut:a. KoesionerKoesioner adalah merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.Adapun penelitian yang digunakan untuk mengukur variable kenakalan ramaja (siswa) mengenai juvenile delinquency (variable X ) adalah kuensioner skala SSHA (survery of studi habts and attitudes) dari brown dan holtzman yang sudah diadakan penyesuaian dengan lingkungan budaya indonesia dengan sekala sebagai berikut :( 5 = selalu, 4 = sering, 3 = kadang-kadang, 2 = jarang dan 1 = tidak pernah). Sedangkan untuk mengukur varible karakter siswa (varible Y) mengakomodasi ”civics assesement kompetensi”b. Metode ObservasiMetode observasi yaitu penyelidikan yang dilakukan dengan mengadakan pengindraan kepada objeknya dengan sengaja dan mengadakan pencatatan-pencatatan.10) Metode ini dilakukan dengan jalan mengadakan pengamatan secara sistematika terhadap objek, baru kemudian dilakukan pencatatan setelah penelitian itu selesai.c. Metode DokumentasiYaitu metode pengumpulan data, dengan cara mencari data, atau informasi, yang sudah dicatat/dipublikasikan dalam beberapa dokumen yang ada, seperti buku induk, buku pribadi dan surat-surat keterangan lainnya. Suharsimi Arikunto berpendapat bahwa: Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip buku, surat kabar, majalah, prasasti, metode cepat, legenda dan lain sebaginya.d. Metode InterviewSutrisno Hadi mengatakan : “Interview adalah sebagai suatu preses tanya jawab dimana dua orang atau lebih berhadap-hadapan secara fisik, yang satu dapat melihat yang lain dapat mendengarkan dengan telinganya sendiri tampaknya merupakan alat pengumpul informasi langsung terhadap beberapa jenis data socialStudy literaturStudi literatur yang dalam tulisan lain disebut juga dokumentasi atau survey dokumen, adalah sebuah cara pengumpulan data dimana peneliti memperoleh informasi dari sumber tertulis atau dokumen resmi maupun tidak resmi (Sukardi, 2003:81). Studi literatur dilakukan dengan mempelajari buku-buku yang berhubungan dengan penelitian sehingga diharapkan dapat memperoleh data secara teoritis sebagai penunjang penelitian.f. Teknik Analisis DataSetelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul, kegiatan s elanjutnya adalah menganalisis data (Sugiono, 207: 2008). Yaitu suatu proses menyusun data agar dapat ditafsirkan (Nasution, 1996: 126) Dalam penelitian ini, teknik analisis data yang penulis gunakan adalah:a. Teknik analisis data kuantitatif dengan menggunakan teknik presentasi, dimana teknik presentasi dugunakan untuk mempresentasikan seberapa besar perbandingan subjek latarbelakang anak nakal dan anak biasa. Maka penghitungan yang di gunakan adalah sebagai berikut:
Untuk mengetahui persentase:NA x 100% = jumlah subjek yang memiliki persentase A lebih tinggi dari N pada B NB x 100% = jumlah subjek yang memiliki persentase B lebih tinggi dari N pada ARumus Persen (untuk satu orang/subjek)∑▒〖Xa x 100%〗NI∑▒〖Xb x 100%〗NII.

SISTEMATIKA PENULISAN
Dalam penulisan skripsi ini, peneliti akan menyusun secara sistematis yang terdiri dari lima bab yaitu sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
BAB II STUDI KEPUSTAKAAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
 BAB IV HASIL PENELITIAN
 BAB V PENUTUP
J. Jadwal Penelitian Skripsi(Fenomena Kelakalan Remaja Dan Pengaruhnya Pada Karakter Siswa)
No Kegiatan penyusunan skripsi Bulan ke:1 2 3 4 5 6 71. Penyusunan proposal skripsi √ 2. Sidang Proposal skripsi √ 3. Observasi lapangan dalam mengumpulkan data penelitian √ √ √ 4. Pengolahan data hasil penelitian dan menguji keabsahan data √ √ √ 5. Penyusunan laporan hasil penelitian √ √ √ 6. Sidang/seminar skripsi √ √ 7. Penyempurnaan skripsi √ √

DAFTAR PUSTAKA
Simanjuntak, 1984, latar belakang kenakalan remaja, alumni bandung.Arikunto, Suharsimi, 1996, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta RhinekaCiptaKartini kartono, 1986, Patologi Social II : Kenakalan Remaja, Jakarta, PT RajaGrafindo persadaSugiono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitati dan R&D. Bandung : Alfabeta Atmasasmita, Romli, 1993, Problem Kenakalan Anak-anak Remaja (Yuridis Sosk Kriminologi), Bandung, ArmicoDarajat, Zakiah, 1974, Problema Remaja di Indonesia, Jakarta, Bulan Bintang. ______, 1987 Pembinaan Remaja, JakartaSembiring Mberguh, 2000, Kriminologi dan Remaja, Medan, UNIMEDSudjana 1996, Metodologi Statistik, Bandung, AngkasaSurahman Winarno, 1985, Pengantar Penelitian Ilmiah, Bandung, TarsitoWillis S. Sofian, 1992, Problema Remaja, Bandung,
AngkasaDiposkan oleh Sukrisno badi,spd di 02.15 

Jumat, 03 Juli 2015

plh siaga bencana klz 3

Ringkasan Materi Kelas 3
 RABU, 15 JANUARI 2015
 PLH Siaga Bencana Alam
 SIAGA BENCANA ALAMBencana alam merupakan musibah atau kejadian yang tidak baik yang menimpa manusia. Bencana alam adalah bencana yang terjadi oleh alam itu sendiri. Kita harus selalu waspada dan siaga mempersiapkan diri menghadapinya.Penyebab terjadi bencana alamUlah manusia  contohnya :  banjir, tanah longsorProses alam     contohnya :  gunung meletus, gempa bumi, tsunami.Bantuan yang bisa kita sumbangkan untuk korban bencana alam berupa makanan, pakaian yang layak pakai atau uang yang bisa kita titipkan kepada panitia bencana alam dan kita pun bisa menyumbang tenaga dengan cara menjadi relawan yang dapat membantu korban bencana.Selain kita dan warga masyarakat yang wajib membantu korban bencana alam adalah pemerintah, biasanya terbentuk suatu team yaitu SAR. Tujuan tim SAR ialah tim pencari dan penolong korban bencana (Search And Recue), Sesuai dengan arti kata SAR yang berarti Search (Pencarian) dan Rescue (Pertolongan/Penyelamatan),maka dalam kegiatan operasional SAR dibutuhkan ilmu pengetahuan dan keterampilan teknis SAR serta beberapa disiplin ilmu sebagai penunjang/pendukung.Negara kita sering dilanda bencana contohnya di Aceh terjadi tsunami 26 Desember 2004. Tsunami berasal dari bahasa Jepang yang artinya gelombang, jadi tsunami adalah rangkaian gelombang dihasilkan akibat dari perpindahan yang cepat dari suatu volume air. Jepang pun negara yang rawan bencana akan tapi jepang memiliki teknologi canggih untuk mengatasi bencana tsunamiBANJIRBanjir biasanya terjadi bila hujan deras berlangsung lama dan sungai tidak mampu menampung air sehingga sungai meluap. Jakarta kota sering dilanda banjir, tahun  2005 Jakarta terendam banjir akibat luapan sungai Ciliwung, warga tidak menyadari akibat kecerobohan mereka sendiri yang kurang memperhatikan kebersihan lingkungan dan sering membuang sampah ke sungai hingga menumpukPenyebab banjir :Membuang sampah sembarangan sehingga :§  sungai dan saluran air tersumbat§  sungai dan selokan menjadi dangkalPembangunan di lahan kosong sehingga :§  daya serap air hujan hilang§  air tidak dapat meresap ke tanahPenggundulan hutan sehingga :§  lahan gundul tidak dapat menyerap air hujan§  tidak ada tumbuhan yang menahan laju airAkibat banjir :Rumah tergenang.Tidak ada persediaan air bersih.Aspal jalan hancur/rusak.Muncul penyakit diareCara mencegah terjadinya banjir :Membuang sampah pada tempatnya.Membersihkan selokan dan sungai di sekitar kita.Melakukan penanaman tumbuhan hijau.Mengadakan penyuluhan kepada masyarakat tentang bahaya banjirMenghimbau pemerintah agar tidak memberikan izin pembangunan di daerah resapan air.GUNUNG MELETUSGunung meletus sering terjadi di Indonesia karena di Indonesia masih banyak gunung meletus yang masih aktif. Bencana gunung meletus tidak dapat dicegah karena merupakan proses alam. Jika terjadi bencana gunung meletus maka kita harus mengungsi ke tempat lain karena dapat membahayakan jiwa sendiri.Penyebab gunung meletus karena magma dalam perut bumi didorong keluar oleh :1.Gas bertekanan tinggi.2.Gerakan lempeng bumi.3.Tumpukan tekanan.4.Panas cairan magma.Akibat gunung meletus :1.Letusan membawa abu dan batu yang menyembur dengan keras sehingga terjadi hujan abu.2.Lava membanjiri daerah sekitar3.Menimbulkan korban jiwa dan harta benda4.Mempengaruhi putaran iklim bumiContoh letusan terdashyat adalah letusan Gunung Krakatau di Propinsi Banten Indonesia.TANAH LONGSORTanah longsor sering terjadi di Indonesia terutama di Jawa Barat karena banyak dataran tinggi.Tanah longsor adalah runtuhnya tanah secara tiba-tiba atau pergerakan tanah/bebatuan dalam jumlah besar secara tiba-tiba di daerah terjal. Kecepatan longsor bisa mencapai 75 km per jam.Penyebab tanah longsor :Kondisi geografis berupa dataran tinggi.Kondisi lereng yang gundul.Kondisi tanah dan bebatuan yang rapuh.Hujan deras.Aktifitas gunung berapi.Penambangan tanah, pasir, dan batu.Akibat tanah longsor :Tanah yang runtuh mengubur manusia, hewan, rumah dan kebun.Menimbulkan korban jiwa dan harta benda.Merusak sarana dan prasarana masyarakat.Gejala umum terjadinya tanah longsor :Muncul retakan-retakan di lereng yang sejajar dengan arah tebing.Muncul air secara tiba-tiba dari permukaan tanah di lokasi baru.Air sumur menjadi keruh.Tebing rapuh dan kerikil mulai berjatuhan.Cara menanggulangi tanah longsor :Tidak menebang atau merusak hutan.Melakukan penanaman tumbuhan berakar kuat seperti nimba, bambu, lamtoro, akar wangi di lereng yang gundul.Membuat saluran air hujan.Membangun dinding penahan di lereng yang terjal.Memeriksa keadaan tanah secara berkala.Mengukur tingkat kederasan air hujan.GEMPA BUMIGempa bumi merupakan bencana alam akibat proses alam jadi tidak dapat dicegah. Gempa bumi adalah getaran yang terjadi dipermukaan bumiPenyebab gempa bumi :Bergesernya lempeng bumi/ kulit bumi disebut gempa tektonik. Indonesia berada pada tiga lempeng yaitu lempeng Australia, lempeng Eurasia, lempeng PasifikLetusan gunung berapi disebut gempa vulkanik.Getaran hanya sekitar gunungGempa runtuhan, misal robohnya tembokAkibat gempa bumi :Hancurnya bangunan.Rusaknya fasilitas umum.Ketersediaan air bersih terganggu.Kehilangan nyawa.Cara Penanggulangan gempa bumi :Mempersiapkan diri jika terjadi gempa.Memiliki ilmu pengetahuan tentang gempa.MEMBANTU KORBAN BENCANA ALAMManusia adalah makhluk sosial yang memerlukan bantuan orang lain.  Jika mendapat musibah sudah pasti diperlukan pertolongan orang lain.Cara memberikan bantuan :Memberikan makanan.Memberikan pakaian.Memberikan tempat tinggal sementara.SIMULASI MENGHADAPI BENCANA ALAMHal-hal yang harus dilakukan sebelum banjir :Mendapat pengumuman resmi dari sumber yang dipercaya tentang banjir di wilayah kita.Memantau perkembangan banjir melalui televisi atau radio.Memeriksa lubang saluran pembuangan air.Menutup saluran air supaya air tidak masuk melalui lubang saluran air.Mengetahui tempat POSKO banjir terdekat.Menyediakan perlengkapan P3K.Mengetahui langkah darurat jika banjir tiba.Hal-hal yang harus dilakukan ketika terjadi banjir :Selalu memantau pengumumnan lewat televisi atau radio.Memenuji tong, bak mandi, ember, dan wadah air dengan air bersih.Membawa masuk perabot yang ada di luar rumah.Menyimpan dokumen penting pada tempat yang aman.Menutup stop kontak listrik dan saluran gas.Bersiap untuk mengungsi.Hal yang kita lakukan ketika banjir sudah terjadi :Mengungsi ke tempat yang tinggi dan aman.Hindari kawasan banjir agar tidak terseret arus deras.Jangan menyentuh kabel atau tiang listrik.Jangan bermain-main dekat saluran air.Jangan minum atau memasak dengan air banjir.